Assalamualaikum wR wB
Pagi!!! Subhanallah!!!
Hati anak manusia dapat digambarkan sebagi sebuah “battery” yang sifatnya turun naik, pada satu masa battery itu memiliki full energy akan tetapi jika sudah sampai kepada tahap tertentu, maka energy itu akan melemah sehingga battery yang tadinya kuat dan ber-energy tidak dapat dimanfaatkan lagi, battery tersebut perlu di isi ulang (recharge).
Manusia merupakan ciptaan Allah swt paling sempurna yang direkayasa khusus untuk “mampu” menghadapi berbagai problematika kehidupan yang tidak dapat dibebankan kepada hamba-hamba Allah swt yang lain, oleh kerana itu mereka mendapat gelar yang tinggi sebagai khalifah (wakil) Allah swt dimuka bumi.
Untuk memuliakan wakil-Nya, maka Allah swt menciptakan manusia sebagai sebaik-baik ciptaan demikianlah yang dijelaskan didalam al-Quran :
(لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ) (التين : 4 )
Bermaksud :
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (dan berkelengkapan sesuai dengan keadaannya). (Q.S. al-Tin : 4)
Demi melihat amanah yang dibebankan –mengimarahkan muka bumi- terhadap manusia itu sangatlah beratnya, dan demi ke-Maha Luasan ilmu-Nya serta jauh pandangan-Nya, juga demi sifat rahman dan rahim-Nya. Demi melihat lemahnya manusia, dan demi melihat watak manusia yang sentiasa berkeluh kesah, kedekut, tergesa-gesa atau gopoh-gapah, cenderung untuk menjadi pengecut dan suka bermalas-malasan. Maka hati itu perlu di recharge agar senantiasa ready untuk menghadapi tantangan yang tidak berkesudahan itu.
Allah swt yang menggenggam hati itu melalui lisan Rasul-Nya Muhammad saw mengajarkan kepada umat ini, bagaimana cara recharge hati itu, maka Rasulullah saw mengajarkan sebuah doa :
(اللهم إني أعوذ بك من الهم والحزن ، والعجز والكسل ، والبخل والجبن ، وضلع الدين وغلبة الرجال)
Maksudnya :
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari sifat resah gelisah dan bersedih, juga dari sifat lemah dan malas, juga dari sifat kedekut dan pengecut, juga dari hutang dan dari ditindas”. (H.R. Bukhari)
Selama manusia berpegang kepada al-Quran dan al-Sunnah tentulah mereka selamat. Namun "bagaimanakah" maksud selamat yang diinginkan, insya Allah akan disampaikan pada tulisan mendatang.
Semoga manfaat
Wassalamualaikum wR wB
Masyhuri Masud
IIUM (MIRKH Quran Sunnah)
No comments:
Post a Comment