Wednesday, July 29, 2009

Terampil Memainkan Hidup

Assalamualaikum. wr.wb...


Oleh : KH. Abdullah Gymnastiar

Hidup adalah Keterampilan, Ia akan memiliki makna apabila kita terampil
untuk memainkannya. Seseorang akan bisa menikmati perjalanan, apabila ia terampil mengendarai kendaraannya. Begitu pula, seseorang akan berbicara dengan baik apabila ia terampil memilih kata dan nada bicara yang tepat. Untuk terampil kita
membutuhkan dua hal, yaitu ilmu dan latihan. Siapa saja yang tidak mencintai
dua hal ini, maka ia celaka dan mencelakakan orang lain.

Masalah terbesar yang kita alami sekarang adalah tidak menguasai keterampilan untuk hidup.

Terkadang, untuk menentukan tujuan hidup pun kita masih kesulitan. Ketika punya tujuan, seringkali tujuan itu salah,ingin kaya, ingin terkenal, ingin memiliki jabatan tinggi, dan lainnya. Semua itu hanyalah tujuan yang sangat rendah nilainya. Karenanya, banyak diantara kita menghalalkan segala cara untuk meraihnya, walaupun harus melanggar nilai-nilai moral dan spiritual. Ia menggadaikan harga dirinya, karena cita-cita yang diinginkan rendah nilainya.

Jangankan untuk membangun bangsa, keterampilan untuk membangun cita-cita pun sangat sulit kita lakukan: apa yang hendak kita kerjakan hari ini dan besok lusa? Apa yang
ingin kita capai satu atau dua tahun kedepan? Semua itu merupakan pertanyaan
yang sama sekali tidak bisa kita jawab. Nyaris, kita berbuat tanpa tujuan yang
pasti. Padahal, keluarnya kita dari rumah akan memakan waktu. Sedangkan waktu
adalah kekayaan terbesar yang dimiliki manusia.

Lalu apa yang harus kita lakukan agar hidup kita lebih terarah dan bermakna? Hal
pertama, rumuskan tujuan dan cita-cita hidup. Kita tidak mungkin sukses dalam
hidup apabila tidak punya arah yang hendak dituju. Orang yang tahu bahwa kereta
akan berangkat jam delapan, pasti akan bersungguh mempersiapkan diri agar tidak
ketinggalan kereta. Hanya orang memiliki tujuan jelaslah yang akan memanfaatkan
waktunya untuk kemajuan, sehingga setiap detiknya akan terasa efektif dan
membawa kebaikan.

Keterampilan menentukan tujuan adalah langkah awal bagi orang yang akan sukses dalam
hidupnya. Mulai sekarang, buat rencana kedepan. Ingin apa saya dalam hidup?

Ingin kaya, ingin berpenghasilan tinggi supaya bisa menyantuni orang lain,
supaya bisa menolong orang yang membutuhkan? Buat target, berapa uang yang
harus kita keluarkan dalam sebulan untuk beshadaqah. Kita sering tidak menyesal
ketika tidak bershadaqah, tidak tahajud, tidak belajar, dan lainnya, karena
kita tidak punya target untuk mencapainya.

Kedua keterampilan menyusun rencana. Nyaris, kita tidak memiliki rencana dalam hidup.
Segala sesuatu ingin kita lakukan. Nonton Televisi, baca Koran, ngobrol,
bepergian, dan lainya sering tidak memakai perencanaan. Bayangkan, waktu yang
sangat berharga lobs begitu saja. Karena kita tidak punya target dan perencanaan.
Maka benar pepatah yangmengatakan. Gagal merencanakan, sama dengan merencanakan
kegagalan.

Kita sering tidak punya perencanaan harian, mingguan, atau bulanan, apalagi tahunan.

Oleh karena itu, kita jangan bersembunyi dibalik kata tawakal. Tawakal itu masalah
hati, Akal dan fisik kita punya urusan lain. Tawakal akan bermakna apabila kita
berusaha semaksimal mungkin untuk memeras pikiran dan mendayagunakan fisik.

Jangankan untuk mengarungi hidup yang demikian kompleks, untuk memasak telur dadar saja,kita membutukhkan proses dan tahapan yang harus benar urutannya. Bagaimana anak
kita akan mampu berbuat banyak dalam hidupnya, bila kita orangtuanya tidak
membantu mereka untuk menentukan jalan yang tepat dalam hidup.

Setiap aktifitas hidup harus didasarkan pada perencanan yang baik agar hasil yang
didapat bisa baik pula. Sebagai contoh dalam hal keuangan, belilah barang yang
benar-benar kita butuhkan dan akan membawa kebaikan dunia dan akhirat. Berusaha
semaksimal mungkin dalam merencanakan dan bekerja, perkara hasil itu ada dalam
genggaman Allah. Faidza azamta fatawakal alallah.

Ketiga,terampil untuk konsisten dan istiqomah. Kita menjadi lemah, salah satu sebabnya karena kita mudah sekali terpengaruh dan tidak memliki keteguhan memegang
prinsip. Semua ini berawal dari tidak adanya program yang jelas dalam hidup.
Hidup ini akan enak untuk dijalani apabila kita memiliki konsistensi.

Satu hal yang menyebabkan orang tidak konsisten adalah mudah tersinggung dan mudah sakit hati, semua ini akan memakan energi dan waktu. Setiap ucapan, hinaan, dan cacian harusnya membuat kita lebih dewasa dan bersemangat untuk secara konsisten membuat bukti, hingga mereka menyaksikan bahwa yang dituduhkannya tidak benar. Tidak ada yang bisa memungkiri adanya bukti. Kita harus hemat dari sakit hati, dari dongkol, dari ketersinggungan,dan bekerja keraslah untuk memberikan bukti. Apapun yang dituduhkan orang lain kepada kita, seharusnya membuat energi kita semakin bertambah agar bisa menghasilkan karya yang monumental.

Tampaknya kita harus mulai terampil untuk memperjelas tujuan dalam hidup dan memperjleas seperti apakah ridha Allah tersebut. Ridha Allah itu harus kita jabarkan dalam pekerjaan yang kongkrit, Ridha Allah itu ada dalam menolong orang tua,
membangun umat, menyebarkan ilmu yang berguna, sehingga hilang kebodohan
dikalangan umat. Terus buat teknik-teknik terbaik, bagaimana menolong tetangga
yang efektif, bagaimana cara yang terbaik untuk memajukan umat, dan lainnya.

Banyak hal yang harus kita lakukan dalam hidup ini. Karenanya, kita harus semaksimal
mungkin untuk dapat mengendalikan hidup ini. Terampil bercita-cita, terampil
menyusun rencana, terampil untuk tetap konsisten dan tidak terpengaruh oleh
hal-hal kecil adalah kunci kesuksesan kita dalam memanfaatkan waktu yang
tersedia, kita harus menjadi orang yang mampu berpikir besar, dan berkarya
besar.

Wallhu a’lam.

No comments:

Post a Comment